Tuesday, January 11, 2011

The Architect


Have a super-amazing incredible breath-taking heart-stopping extraordinary SKILL OF DRAWING?

Then, be a drafter instead.

...

Being an architect is somewhat complicated. It's not that simple. But in the same time, it's not that complex too.

It's about how many ways of thinking you have, taking desicions, twisted paradigms, swimming in other people's thoughts,

reading psychological minds, predicting the cause and it's consequences, confidence, arrogance, building up idealism, contemplating, sense of creating,

stimulating imaginations, breaking the laws, cross the border, surpass the limit, constructing elements, dealing with ego, time and space,

socialization, completing the puzzles, learning the habit, presenting ideas, structures, theme and concepts, an enormous amount of self-esteem,

critical thinking, gives 'life', feel what others felt, harmony, luck, logic, rules, respect, illusion, philosophy, justice, freedom, aesthetics...

and so on and on and on..

and on.

...

Yes, it's not that i forgot to put some 'drawing skill' on the list, but i don't think i have to. It's out of context.

It's not about drawing.
Seriously.

It's about architecture.

...

One of my architecture book has this written on it:

"an engineer is a specialist. an architect is a generalist.a specialist knows everything about one thing.
but a generalist knows one thing about everything."

An architect is a creator. They're not just randomly making things, they CREATE it.

They create something tangible from the intangible.
From void to solid. From nothing to something.

Engineers are making buildings.
Industrialists are making products.
Doctors are making their patients stay healthy.
Lawyers are making the law runs smoothly.
Businessmen are making money.

But, what's the difference between making and creating?

Let God be an example; He
created humans
created animals
created plants
created planets
created stars
created life
created angels
created devils
created heaven
created hell
created atoms, molecules, particles, this whole universe...

And architects are creating desireable spaces.
A manmade environment for engineers, doctors, lawyers, businessmen/women, to work in.
To live in.
To use it for their own purposes.


Good architecture is something that can make people want to do these things such as;

see it with their own eyes,

hear it with their own ears,

taste it with their own tongue,

touch it with their own hands,

smell it with their own nose,

feel it with their very own heart.


and they'll want to have it, to own it, possess it.

...

So, it isn't about buildings (and drawing).

We all know that our Performance Art is NOT A BUILDING.
It's a masterpiece of creation created by ARCHITECTS.

A good one.
A very good one i think.

it's
creation
thinking
design
art

It's everything

And,
it's about us.





Muhammad Iskandar Satriyo Utomo untuk teman - teman seperjalanan. Semangat kawan!

Awan Abu - Abu


Hai kawan,

Ada apa disana?
Entah apa yang kau rasa.
Di dalam gaduhnya suara – suara.
Kembali kurasakan duka.
Hai kawan,

Apakah kau menangis?
Kudengar  jeritan  histeris.
Di antara hati – hati yang teriris.
Air mataku tak kunjung habis.
Hai kawan,

Mengapa engkau takut?
Mataku dibutakan kabut.
Kaki tergerak dan hati terhasut.
Tubuh terserak tanpa selimut.
Hai kawan,

Kulihat langit kelabu.
Kudengar angin menderu.

Berdetak jantung terpacu.
Dan awanpun terus memburu.
Hai kawan,

Tahukah kamu?
Aku samasekali tidak mengerti,
apa yang sedang kau rasakan,
apa yang sedang kau tangisi,
apa yang sedang kau takuti.

Satu hal yang aku tahu hanyalah,
hati ini juga ikut menangis.

Dan itu karena engkau,

Hai kawan..



 Oleh: Muhammad Iskandar Satriyo Utomo

Monday, January 10, 2011

Piano

aku terbangun di tengah deras hujan yang menerpa wajah. terdengar sayup - sayup suara anak - anak yang sedang kegirangan. aku berusaha memusatkan pendengaranku pada mereka. kudengar dentingan piano mengalun merdu di kejauhan. terkadang lembut, namun sesekali menghentak pelan. sungguh indah.

aku berdiri, dan berjalan menyusuri jalan setapak di halaman. tanganku membeku dan kaku. tubuhku terasa remuk. langkah kakiku sangat sulit kukendalikan. aku terus berjalan, dipayungi langit berbintang. kulihat kedua anak laki - laki itu sedang bermain hujan. wajah mereka terlihat sangat riang. aku ingin sekali ikut bermain dengan mereka. namun wajahku tak seriang mereka. sebaiknya aku urungkan saja niatanku itu. aku tidak mau menghancurkan kesenangan mereka berdua.

aku berjalan melewati anak - anak itu. tak jauh dari sebuah rumah tua yang cantik. alunan musik terdengar semakin jelas. nada - nada berirama memenuhi kepalaku. aku terus berjalan menuju rumah tua itu. pintunya sedikit terbuka. gelap. kemudian aku berjalan melangkah masuk. kali ini sudah tidak kehujanan.

aku terus berjalan dituntun oleh alunan piano. di depanku terlihat sebuah pintu. di sana ada cahaya. sedikit. aku memberanikan diri untuk membuka pintu itu. sampailah aku pada seorang gadis kecil yang cantik. sang pemain piano. gadis itupun terus memainkan pianonya. sungguh pemandangan yang sangat indah. seperti malaikat kecil yang bersinar. akhirnya aku dapat tersenyum.

di sini terasa sangat hangat. tubuhku sudah tidak kaku lagi. dan gadis itupun terus memainkan pianonya. sangat merdu. terkadang nadanya menjadi sangat tinggi dan dalam sekejap merendah lagi. sesekali gadis itu menengadahkan kepalanya ke atas. seakan berbicara dengan Tuhan. aku duduk disebelah gadis itu. namun perhatiannya terus tertuju pada jari jemarinya yang memainkan nada - nada indah.

aku melihat ke altar di balik pianonya. terlihat foto seseorang yang dibingkai dengan sangat indah, dikelilingi bunga - bunga berwarna - warni. diterangi cahaya lilin remang - remang, aku mengenali foto orang itu. Tidak salah lagi, itu aku. dan di bawah fotoku, kulihat sebuah karangan bunga berbentuk tulisan. di sana tertulis dengan sangat jelas: 

“Istirahatlah dengan tenang, ayah.”



Muhammad Iskandar Satriyo Utomo

Hari Ini Yang Abadi

Kemarin,
tak dapat mengubah apa yang telah terjadi
tak bisa menarik perkataan yang terlanjur terucap
tak mungkin menghapus kesalahan dan mengulang kegembiraan
ia harus pergi,
lepaskan saja..


Besok,
tak dapat mengintip apa yang akan terjadi
tak bisa menghakimi peristiwa di kemudian hari
tak mungkin mengenang hari esok
ia belum tiba,
biarkan saja..


Hari ini,
masa lalu telah pergi
masa depan belum tiba
hanya untuk hari ini
memaafkan hari kemarin
dan melepaskan ketakutan akan hari esok

masa lalu dan masa depan sekedar
permainan pikiran yang pelik


Hidup apa adanya,
hanya untuk hari ini;
hari ini yang abadi.





selamat tahun baru 2011, God bless us all

Muhammad Iskandar Satriyo Utomo.